IBEX 2018

   

   Pada tanggal 15 November 2018, ibu Lindawati Ang  dan ibu Kartika Dewi berkesempatan menghadiri acara Indonesia Banking Expo 2018. Topik yang dibahas adalah bagaimana tantangan industry perbankan menghadapi industry 4.0.

   Industry 4.0 adalah otomasi data yang meliputi system siber, Internet of Things, clouds dan Artificial Intellegent. Dimana semua system terintegrasi, internet bisa berkomunikasi satu sama lain tanpa interaksi manusia. Karena semua serba digital sehingga mengurangi kesalahan, proses menjadi efisien dan sedikit waste. Banyak nya data yang terkoneksi satu sama lain membuat kesempatan untuk menganalisa big data semakin diperlukan.

   Di era 4.0 dimana semua industry terdistrupsi,semua berubah sangat cepat misalnya transaksi perbankan tidak perlu di mesin ATM, pembayaran tidak perlu datang ke kantor misalnya membayar listrik air, tidak perlu ke ATM atau ke bank tapi cukup melalui smartphone. Terlebih dengan ada nya financial technology hidup manusia dipermudah misalnya pembelian online, angkutan online, pinjaman online dan e-wallet. Kita tidak takut ketinggalan dompet lagi terutama bila bepergian di mall yang sudah banyak menerima transaksi cashless.

   Menghadapi tantangan industry 4.0 ini, perbankan perlu bergerak cepat, memperkuat system  Application Programming Interface (API).API adalah metode komunikasi antar system sehingga nasabah nyaman dalam bertransaksi. Karena saat ini perbankan kalah cepat dengan fintech company dalam API dan kecepatan memproses transaksi dikarenakan perbankan adalah industry yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedangkan perusahaan Finctech belum diregulasi oleh OJK. Per November 2018 baru ada 45 perusahaan FInctech yang diberi ijin oleh OJK dalam melakukan transaksi.

– KDW