Rekor Baru “Singles Day” Di China!

   Satu grup kecil mahasiswa di Universitas Nanjing pada tahun 1993 merayakan hari bujangannya dengan memilih tanggal 11.11 untuk mencerminkan khas China yaitu “bare sticks” yang artinya lelaki bujangan sepanjang hidupnya. Mereka tidak pernah membayangkan perayaan kecil-kecilan yang mereka lakukan dapat menjadi perayaan besar-besaran yang sekarang dikenal dengan nama “Singles Day”, even ritel terbesar di dunia. Hal ini terbukti dengan pencapaiannya yang mendongkrak rekor baru penjualan dari tahun lalu untuk online shopping di China sebesar $30.8 Milyar. Jack Ma sebagai penemu Alibaba mengubah “Hari Anti-Valentine” untuk Chinese singletons (orang-orang China yang single) menjadi festival berbelanja sedunia (global shopping festival) sejak tahun 2009 dan menghasilkan milyaran dolar selama prosesnya.

   Ulang tahun “Singles Day” yang ke-10, pertama kali diciptakan oleh CEO Alibaba saat ini, Daniel Zhang pada tahun 2009 menghasilkan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $7.8 juta pada saat itu, menjadi $25.3 milyar di tahun 2017, dan $30.8 milyar atau setara dengan 213.5 milyar yuan. 180,000 brands terjual habis selama kurang dari 24 jam yaitu hanya dalam waktu 15 jam dan 49 menit. Transaksi ini melampaui pencapaian tahun 2017, namun hal ini tercatat sebagai pertumbuhan tahunan terendah sepanjang sejarah. Pertumbuhan tahunan pada tahun 2018 hanya sebesar 27% yang menunjukkan penurunan dari 36% di tahun 2017. Namun even ini masih tercatat sebagai pencapaian target terbesar setiap tahunnya.

   Penurunan kurva berdasarkan pertumbuhan tahunan dari tahun 2017 ke tahun 2018 disebabkan oleh China membelanjakan lebih banyak barang yang mahal seperti barang-barang teknologi.

   Selama 24 jam tersebut, Alibaba menawarkan diskon besar-besaran melalui e-commerce tersebut seperti Taobao dan Tmall. Sistem pembayaran Alipay Alibaba memproses sebanyak 256,000 transaksi tiap detik pada saat jam penjualan tersibuk dengan total 1.48 milyar transaksi yang berhasil. E-commerce stock di China di dominasi oleh Tencent, JD.com dan Alibaba. JD.com sendiri mempunyai hari libur untuk berbelanja (shoppers’ holiday) di pertengahan bulan Juni seharga $24.7 milyar barang untuk satu hari dan mereka merupakan pesaing Alibaba. CEO Alibaba, Daniel Zhang, kembali mengatakan “Yang selalu kita katakan adalah, kita sangat percaya hal pertama yang harus dilakukan oleh toko-toko fisik untuk menjadi “New retail” adalah menerapkan sistem digital.”

 

-SAHH

*sumber:

www.intheblack.com, www.forbes.com, www.techcrunch.com, www.cnbc.com

Dituliskan kembali oleh Shinta Amalina. H. Havidz