Resiko Sistematis

Ada dua jenis resiko dalam dunia finance yaitu resiko tidak sistematis (unsystematic risks) dan resiko sistematis (systematic risks).

   Resiko tidak sistematis adalah resiko yang dapat dihindari contohnya pemogokan kerja besar-besaran, merger dengan perusahaan yang lebih besar atau lebih kecil, tuntutan hukum dari supplier, penelitian yang gagal, kasus korupsi. Berita –berita tersebut dapat membuat harga saham naik drastic atau turun drastis dan menimbulkan reaksi pasar. Resiko tidak sistematis ini dapat didiversifikasi dengan portfolio dan investor dapat memindahkan investasinya sesuai dengan harapannya.

   Resiko sistematis adalah resiko yang tidak dapat dihindari, resiko sistematis berasal dari inflasi, kurs mata uang asing, suku bunga dan resiko pasar. Resiko sistematis ini tidak dapat didiversifikasi,tidak dapat menggunakan asset allocation, tidak dapat diprediksi. Biasanya resiko sistematis diukur dengan Beta (β).

   Beta (β) adalah symbol yang diberikan untuk menilai kerentanan saham (volatilitas saham) terhadap market. Beta saham menjadi salah satu faktor bagi investor apakah akan memilih saham tersebut atau tidak. Resiko sistematis memang tidak bisa dihilangkan dan tidak bisa hilang tetapi dapat diminimalkan dengan pemilihan saham sesuai betanya.

   Beta (β) kurang dari 0 berarti saham bergerak berlawanan dari market. Beta (β) 0 berarti saham tidak berkorelasi dengan market. Beta (β) diantara 0-1 berarti saham bergerak searah market dan tidak terlalu rentan. Beta (β) 1 berarti saham bergerak searah dengan market dan mempunyai volatility yang sama dengan market. Beta (β) lebih besar dari 1 berarti saham bergerak searah dengan market dan mempunyai volatility lebih besar dari market. Beta merupakan salah satu indikator menentukan saham sesuai dengan tujuan investasi.

 

 

– KDW