GO-PAY IS GOING LITERALLY CASHLESS IN THE NEAR FUTURE

Dalam kunjungan ke Go-Jek bulan lalu, ada beberapa poin menarik yang menjadi bahan diskusi antara pihak Go-Jek, Bapak Ernaldo dan dosen-dosen FEC. Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan Go-Pay melunjak karena iming-iming menarik yang mereka tawarkan, yaitu cashback, diskon dan promo. Hal ini sangat menarik perhatian pengguna, terutama dari kalangan millennial karena mereka merupakan tech-savvy users, yang juga merupakan pelajar sehingga potongan-potongan harga ini membuat mereka tertarik untuk menggunakan Go-Pay. Hal ini sangat bagus untuk menarik perhatian pengguna agar menggalakkan dan menciptakan cashless society. Namun, hal ini pada kenyataannya merupakan money burning, yaitu perusahaan memberikan potongan harga menggunakan uang mereka sendiri. Untuk jangka Panjang, iming-iming seperti ini kurang baik karena sejatinya penerapan cashless society sebaiknya datang dari kesadaran masing-masing individu.

Poin berikutnya adalah penyimpanan uang di Go-Pay dengan balance limit hingga 10 juta rupiah cukup dipertanyakan mengingat penggunaan transaksi di Go-Pay tidak akan sebanyak itu pada umumnya. Hal ini dikarenakan hampir seluruh mitra kerja Go-Pay adalah food and beverages company sehingga bisa dikatakan dalam sebulan pengguna melakukan pembelian konsumtif seperti ini hanya sekitar 2 juta rupiah.

Salah satu dosen FEC membagikan pengalamannya ketika melanjutkan studi di China dimana penggunaan Alipay dan WeChat Pay yang sudah merata kepada pengguna maupun mitra kerja. Pembayaran menggunakan Alipay dan WeChat Pay bukan hanya untuk pembelian makanan atau minuman, namun juga bisa untuk pembayaran transportasi umum, uang kuliah, belanja di outlet-outlet, pembayaran di agen-agen tertentu hingga jajan di kaki lima. Hal ini sudah menjadi kebutuhan pokok penduduk di China dan membantu meningkatkan inklusi keuangan karena Alipay dan WeChat Pay sudah bekerjasama langsung dengan bank-bank yang ada di China. Oleh karena itu, penerapan cashless society benar-benar sudah diterapkan di China.

Bapak Ernaldo menyampaikan bahwa Go-Jek sendiri sudah bekerjasama dengan Tencent, salah satu perusahaan teknologi terbesar di China dan WeChat Pay merupakan salah satu produknya. Dengan kata lain, Go-Pay pun sedang berkiblat ke sana. Seperti yang telah dilakukan oleh China dimana mereka bekerjasama dengan pemerintah sehingga pembayaran transportasi umum seperti bus dan MRT serta pembayaran uang kuliah, Bapak Ernaldo menyampaikan bahwa mereka sudah mulai merencanakan hal-hal tersebut, beliau berkata “We are going there”.

SAHH