EKONOMI INDONESIA VS CORONA
Sampai saat ini pandemi corona masih menyebar kemana – mana. Di Indonesia sendiri virus ini sudah menyebar keseluruh Indonesia dengan tingkat kematian mencapai 8,9% dan jika bandingkan dengan dunia yang hanya 4,8% maka dapat di katakana bahwa tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia tertinggi di dunia (Detik.com, 31 Maret 2020).
Dengan begitu perekonomian Indonesia juga merasakan sisi negatifnya. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani perekonomian Indonesia sendiri mengalami penurunan yang signifikan dan menyebabkan ekonomi Indonesia hanya berkisar 2,5% saja bahwa bisa sampai -0,4% dikarenakan oleh COVID-19 ini (CNN Indonesia, 1 April 2020).
Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede karena COVID-19 ini dunia sekarang mengalami krisis ekonomi dan berdampak kepada perekonomian ke seluruh negara di dunia, tentunya Indonesia juga akan merasakan dampaknya (Detikfinance, 28 Maret 2020). Sektor yang pertama kali yang merasakan dampaknya adalah sektor produksi dan pengeluaran karena saat ini semua orang akan melakukan penghematan dan menyebakan produksi barang juga akan berkurang (Detikfinance, 28 Maret 2020). Sektor yang masih dapat menjadi pendorong ekonomi Indonesia menurut Josua adalah konsumsi rumah tangga walaupun menurut Sri Mulyani sektor ini juga akan mengalami penurunan sebanyak 3,2% (CNN Indonesia, 1 April 2020).
Dapat simpulkan selama COVID-19 ini masih belum putus rantai penyebarannya maka ekonomi Indonesia masih belum akan meningkat dalam waktu dekat. Sektor konsumsi masyarakat pun masih masih akan terus berjalan karana masayarakat pasti setiap hari-nya membutuhkan asupan untuk makan walaupun masih ada kemungkinan untuk penurunan pada sektor tersebut.
EAT
Source :