Financial Crisis of 2007-2009 #LectureNotes
Subprime mortgage merupakan istilah untuk kredit perumahan (mortgage) yang diberikan kepada debitor dengan sejarah kredit yang buruk sehingga relative berisiko tinggi. Penyaluran subprime mortgage di AS mengalami peningkatan pesat pada 2002 sampai 2005. Pengemasan subprime mortgage ke dalam berbagai bentuk sekuritas lain, yang kemudian diperdagangkan di pasar finansial global merupakan sumber krisis pada tahun 2007 – 2009. Proses sekuritisasi ini melibatkan pihak ketiga baik institusi pemerintah (antara lain lembaga Fannie Mae dan Freddie Mac) maupun swasta. Dalam proses sekuritisasi ini, pihak ketiga seringkali melakukan pengemasan dengan melakukan penggabungan sejumlah mortgage, yang selanjutnya dijual kepada investor yang berminat. Untuk menanggulangi risiko gagal bayar (default), maka pihak ketiga ini sekaligus bertindak sebagai penjamin. Namun, dipicu oleh perubahan arah kebijakan moneter AS yang mulai berubah menjadi ketat memasuki pertengahan 2004, tren peningkatan suku bunga mulai terjadi dan terus berlangsung sampai dengan 2006. Kondisi ini pada akhirnya memberi pukulan berat pada pasar perumahan AS, yang ditandai dengan banyaknya debitur yang mengalami gagal bayar. Gelombang gagal bayar yang terjadi bersamaan dengan jatuhnya harga rumah di AS dan krisis finansial.
Jika dilihat dari sebelum krisis dampak dari kenaikan suku bunga adalah pasar kredit yang mengetat dengan kenaikan suku bunga, jutaan orang tidak mampu membayar hipotek mereka dan pasca dan setelah krisis sebanyak 3,8 juta penyitaan rumah terjadi antara 2007 dan 2010 dan Ekonomi AS kehilangan 8,7 juta pekerjaan. Pemerintah memilih untuk mendukung sektor keuangan dan perbankan selama krisis sehingga seluruh sistem ekonomi tidak runtuh. Federal Reserve AS, menurunkan suku bunga dari 5,25% pada September 2007 ke rekor terendah 0% pada akhir 2008.Kongres meloloskan dua bagian penting dari undang-undang keuangan. Pada awal Oktober 2008, ia mendirikan Troubled Asset Relief Program (TARP), yang memungkinkan Departemen Keuangan AS menyediakan uang langsung ke bank. Pada Februari 2009, Kongres meloloskan American Recovery and Reinvestment Act. Paket stimulus ekonomi senilai $787 miliar ini memotong pajak dan menyediakan dana untuk proyek-proyek baru, termasuk infrastruktur.