Keynesian Theories of Money Demand #LectureNotes
Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.
Beberapa ide teori permintaan uang Keynes pada pasar uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Faktor yang menentukan besarnya permintaan uang salah satunya adalah suku bunga, dividen, dan surat-surat berharga. Sementara beberapa faktor lainnya meliputi Jumlah uang yang beredar ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas moneter dan Keseimbangan di pasar uang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dan tingkat bunga.
Di Indonesia, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6,00%. Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat. Ini semua bertujuan untuk menurunkan tingkat inflasi. Tentunya tingkat inflasi tersebut dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar. Saat kondisi ekonomi memanas, maka jumlah peredaran uang relatif tinggi dimasyarakat.