Road to IMS24: Diskusi Panel Peran Investor Institusional terhadap Kinerja Manajemen dan Perusahaan

Tanggal 1 Juli 2024, Pada acara Road to IMS24 yang diselenggarakan sebagai hasil kerjasama OJK, IDX, dan ILUNI PPIM, sesi diskusi panel dimoderatori oleh Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana. Diskusi ini menampilkan para panelis terkemuka, termasuk Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria; Anggota Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority sekaligus pendiri firma finansial Creador Indonesia, Cyril Noerhadi; dan Presiden Direktur Schroders Indonesia, Michael Tjoajadi. Fokus diskusi ini adalah pentingnya memahami ekspektasi investor institusional terhadap perusahaan publik dalam kaitannya dengan kapabilitas manajemen, reputasi, dan kinerja saham.

Michael Tjoajadi menguraikan perspektif investasi investor institusional. Menurutnya, saat berinvestasi, asset management companies selalu melihat horizon investasi selama 3-5 tahun. Mereka menilai kapabilitas dari manajemen perusahaan, apakah mereka memiliki alat atau perangkat yang dibutuhkan. Mereka sangat bergantung pada manajemen yang ada, berbeda dengan private equity di mana mereka menempatkan orang di manajemen. Saat memilih investasi, investor institusional juga selalu membandingkan, misalnya Bank Mandiri dibandingkan dengan semua bank yang ada di Indonesia. Michael menambahkan pula, mereka juga mengobservasi kemampuan Perusahaan saat mengalami tekanan, misalanya dalam menghadapi masalah geopolitik, bagaimana perusahaan dapat mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, mereka juga melihat semua arus kas, profitabilitas, dan sumber pendapatan perusahaan. Mereka juga memeriksa aktivitas yang menghasilkan pendapatan, serta bagaimana cash flow perusahaan bergerak. Dengan demikian, mereka dapat menentukan arah pergerakan perusahaan.

Cyril Noerhadi kemudian menyoroti pentingnya kesamaan visi antara investor dan perusahaan yang mereka investasikan. Menurutnya, kesamaan visi atau alignment of interest sangat penting, jika visi tidak sama, maka sebaiknya tidak berinvestasi. Dari perspektif investor private equity, lebih baik tidak berinvestasi sama sekali daripada memiliki investasi yang buruk. Cyril juga menambahkan bahwa perusahaan yang mendapatkan pendanaan dari investor tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Hal ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui IDX (Indonesia Stock Exchange).

Rita Juliana