Initial Public Offering (IPO) adalah salah satu ukuran yang digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan pasar keuangan di sebuah negara. Indonesia meruapakan negara berkembang yang tentunya juga memiliki target untuk bisa mengembangkan pasar keuangannya mereka. Pada tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 41 perusahaan melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini merupakan penurunan sejak tahun 2020, yaitu sebanyak 51, tahun 2021 sebanyak 54, tahun 2022 sebanyak 59 dan tahun 2023 sebanyak 79. Penurunan yang signifikan ini bukan hanya Bursa Efek Indonesia yang mengalaminya, tetapi juga negara-negara ASEAN lainnya juga mengalami penurunan jumlah Perusahaan yang melakukan IPO.  Penurunan ini dikarenakan banyak Perusahaan yang membatalkan pendaftaran melantai ke bursa. Selain itu, banyak juga Perusahaan yang ditolak oleh bursa. Perihal utama yang menyebabkan peristiwa ini adalah karena banyak Perusahaan yang tidak bisa memenuhi kondisi keuangan dan tata Kelola Perusahaan yang diharapkan oleh bursa. Hal ini dikarenakan semakin pentingnya faktor Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang dilihat oleh stakeholder Perusahaan.