Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan dua kali trading halt pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat penurunan tajam yang terjadi pada Maret dan April 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap volatilitas pasar yang meningkat dan untuk melindungi investor dari potensi kerugian yang lebih besar. ​

Trading halt pertama terjadi pada 18 Maret 2025, ketika IHSG anjlok lebih dari 5 persen dalam satu sesi perdagangan. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kekhawatiran terhadap defisit anggaran negara dan penurunan penerimaan pajak. ​

Trading halt kedua diberlakukan pada 8 April 2025, setelah IHSG kembali mengalami penurunan signifikan. Kali ini, pelemahan dipengaruhi oleh sentimen negatif terhadap kebijakan tarif impor Amerika Serikat dan tekanan jual pada saham-saham perbankan nasional. ​

Kedua peristiwa ini menyoroti pentingnya mekanisme trading halt sebagai alat untuk menjaga stabilitas pasar di tengah kondisi yang tidak menentu. Investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan perkembangan ekonomi global serta kebijakan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar modal.