INVESTREE
Pada tanggal 28 Maret 2018, Binus menerima tamu dari perusahaan start-up Investree yang berpusat di Singapore. Co-founder Investree, Bapak Dr.Amiruddin. Bapak Amirrudin memberikan banyak sekali informasi mengenai bagaimana memulai start up company, kendala yang dihadapi, bagaimana menciptakan team-work yang baik di perusahaan start-up,jenis product yang ditawarkan dan bagaimana membuat perusahaan terus bertahan (sustainability)
Investree adalah start up finctech yang bergerak di bidang peer-to peer landing. Berdiri tahun 2015 dan hingga sekarang sudah di resmi terdaftar dan diawasi OJK. Hal ini berarti Investree sudah memenuhi standar pemerintah dari sisi system elektronik, mitigasi resiko, kelayakan sumber daya manusia dan infrastruktur operasional lainnya untuk menjalankan bisnis. Peer to peer landing adalah mempertemukan antara orang yang ingin meminjam dan orang yang mau meminjamkan dana.
Pak Amir juga menjelaskan adanya resiko dalam peer-to-peer landing ini yaitu gagal bayar, fraud,resesi ekonomi dan bahkan Investree pailit. Gagal bayar ini adalah lender kehilangan pokok dan bunga yang dipinjamkan. Fraud adalah pemalsuan identitas lender atau borrower. Resesi ekonomi terjadi sehingga terjadi wan[restasi dari lender. Investree pailit karena hal hal diluar kendali tim management. Untuk mengurangi tingkat resiko maka perlu melakukan diversifikasi usaha. “Do not put all your eggs in one basket.” From Warren Buffett.
-KDW