Islamic Finance in Indonesia: Landscape, Challenges and Policies
Pada tanggal 16 Februari 2024, Program Finance Universitas Bina Nusantara menyelenggarakan kegiatan seminar mengenai “Islamic Finance in Indonesia: Landscape, Challenges & Policies” dengan narasumber Bapak Banjaran Surya Indrastomo, Ph.D. yang merupakan Chief Economist PT. Bank Syariah Indonesia dan moderator yaitu Fitriya, PhD. (Subject Content Coordinator – Corporate Finance and Financial Services).
Pada kesempatan tersebut, lebih dari 100 partisipant hadir secara offline di Kampus Alam Sutera Universitas Bina Nusantara Alam dan online. Bapak Banjaran menjelaskan mulai dari basic Islamic Finance process, Islamic Finance Development, Islamic Banking in Indonesia dan terakhir mengenai opportunities dan challenges dari Islamic Finance and Banking di Indonesia.
Beliau menjelaskan bahwa secara asset, pertumbuhan asset Islamic Finance meningkat cukup signifikan dari tahun 2017 sampai dengan saat ini, dan Indonesia juga menempati urutan ketiga setelah Malaysia dan Saudi Arabia untuk perkembangan dari Islamic Finance. Namun hal tersebut rupanya tidak sejalan dengan distribusi asset dari Islamic Bank di Indonesia yang menempati urutan ke-18 dunia dimana negara tetangga yaitu Malaysia menempati urutan ke-6. Hal ini dikarenakan adanya beberapa tantangan seperti regulasi, digitalisasi, relevansi terhadap real economy dan sustainability yang mana Islamic Finance sector harus sesuai dengan SDGs agenda yang sekarang ini marak diperbincangkan dan diimplementasikan.
Oleh karena itu, langkah awal yang harus dilakukan adalah peningkatan Islamic Finance literasi dan inklusinya dimana Indonesia Islamic Finance Inclusion Index tahun 2022 yaitu 12.1% dan literacy index yaitu 9.15%. Walaupun index ini meningkat jika dibandingkan dengan survey yang dilakukan tahun 2019, namun perlu ada upaya yang lebih keras agar Islamic Finance inclusion and literacy bukan menjadi isu utama dalam pengembangan Islamic Finance.
Berikut foto kegiatan: