FINANCIAL TECHNOLOGY & ALTERNATIVE INVESTMENTS (TRIAL CLASS KETIGA DI SMA ISLAMIC VILLAGE)

Setelah mengetahui salah satu cara berinvestasi dengan menggunakan reksa dana, siswa-siswi memahami bahwa bukan hanya belanja saja yang tersedia secara online, namun investasipun sekarang sudah tersedia secara online. Belanja online dikenal dengan istilah E-Commerce yang sudah menjarah hampir diseluruh Indonesia, lahirlah istilah baru dengan nama Financial Technology (FinTech). Hadirnya FinTech di masyarakat melahirkan banyak sekali perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia. Pada dasarnya FinTech menyediakan kebutuhan sesuai keinginan pelanggan (consumer’s demand) dengan mengaplikasikan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, banyak sekali kita temukan aplikasi-aplikasi baru berbasis keuangan.

Ada 4 fitur yang mendasari FinTech, yaitu highly innovative, pioneering, disruptive, dan customer focused. Start-up ini berdiri dengan inovasi-inovasi baru (highly innovative) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (customer focused) dan memberikan terobosan sebagai satu-satunya perusahaan (pioneer) yang dapat menawarkan hal tersebut dengan menggantikan posisi institusi keuangan (disruptive) yang ada. FinTech menggunakan beberapa teknologi, yaitu kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), big data, computational power, dan Internet of Things (IoT).

Hadirnya FinTech dikarenakan menawarkan biaya yang lebih murah, memiliki beberapa pilihan investasi dan kenyamanan serta kemudahan penggunaan. Ada beberapa FinTech player di Indonesia, yaitu Digital Wallet/Mobile payment (GoPay, Ovo, Dana), Investment management (Bareksa, Bibit, Stockbit), Capital Raising/Crowdfunding (Kitabisa.com), Insurtech (Asuransi88, Premiro), Market Provisioning (HaloMoney), dan Peer to Peer lending/P2P (Investree, TaniFund, Kredivo).

Setelah masyarakat mulai sering menggunakan E-Commerce dan mengalami tahap kejenuhan di tahun 2018, FinTech berbasis keuangan menjadi terobosan baru yang berawal dari dompet digital dan mengalami perkembangan yang pesat di tahun 2018. Akses bank yang cukup sulit didapatkan oleh masyarakat, teratasi dengan adanya P2P lending, yaitu meminjam uang bukan lagi ke bank, namun kepada pemodal secara langsung melalui start-up P2P lending. Kemudahan yang tercipta melalui pengaplikasian FinTech memberi pengaruh yang signifikan terhadap inklusi keuangan.

SAHH